Monday, May 15, 2017

Wiranto: Saat ini sedang ada tren bikin aksi bela membela


Menko Polhukam Wiranto. ©2017

Menko Polhukam Wiranto menegaskan pemerintah tak sembarangan dalam rencana mengambil langkah hukum untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut Wiranto, 20 negara juga melarang keberadaan Hizbut Tahrir.

Wiranto mengaku prihatin dengan adanya pihak yang membela HTI dan menganggap ormas itu tak anti-Pancasila sehingga tak layak untuk dibubarkan. Menurut dia, saat ini tengah terjadi sebuah tren adanya aksi bela membela yang justru dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Gerakan-gerakan, bela membela, ini menghabiskan energi bangsa, yang kita bela ini Indonesia, bukan kelompok tertentu, ya, saya sungguh sangat prihatin tatkala tren untuk bela membela ini muncul," kata Wiranto di kantornya, Senin (15/5).

Menurut Wiranto, sebaiknya pihak yang membela HTI dapat berpikir jernih. Sebab, dia menegaskan HTI merupakan ormas yang bergerak untuk mengubah ideologi negara Pancasila. Sebab itu, pemerintah tak tinggal diam dengan berniat membubarkan.

"Ada pihak-pihak yang justru tidak membenarkan langkah itu. Negeri ini kan berdaulat, negeri ini ada karena kedaulatan, itu salah satu indikatornya adalah NKRI, Pancasila, UUD 1945, yang merupakan kesepakatan kolektif bangsa ini," tegasnya.

Oleh sebab itu, mantan Panglima ABRI ini mengatakan pemerintah selalu berusaha untuk mewujudkan kondisi aman dan tidak hanya mengurusi adanya aksi massa besar hanya untuk membela satu orang atau golongan tertentu.

"Pemerintah berusaha menciptakan kondisi aman, tertib di Indonesia, dan itu selalu dipertahankan," tukasnya.


No comments:

Post a Comment

Ramai konsisten tak kirim wakil ke Pansus angket KPK

Gedung DPR Ketua DPR Setya Novanto meminta Pansus angket KPK segera ditindaklanjuti. Namun, sejumlah fraksi partai politik di Senaya...